Tuesday, November 24, 2009

November 2009


Dua tahun?

Setahun yang lalu.. Tidak menyangka akan menulis ini di tahun berikutnya, tapi tetap menantikannya dengan semangat.

Dua tahun. Bukan waktu yang singkat. Ada 2 x 365 hari di dalamnya. Sekaligus, bukan sebuah masa yang lama juga. Namun dalam waktu sedemikian, dua tahun yang lalu gue memulai sebuah perjalanan masa lalu dan sekarang genap dua tahun gue menjalani sebuah masa kini menuju masa depan.

Dua tahun terakhir yang terbaik dalam kehidupan gue, dan gue sangat yakin, menginjak tahun ketiga, it would be even better. Seperti Joel Osteen bilang, I haven't laugh my best laugh yet.

Hari itu, gue bolos ngantor. UPS! Gue memang kurang sehat (mungkin gara-gara stress di kantor), dan di rumah cuma gue sendiri. Selang beberapa malam yang lalunya, sebuah SMS muncul dan berisi ajakan nonton JakJazz 2007. Yeay! Mungkinkah...ajakan date? ;) Jam 3 sore hari itu gue sepakat bertemu di Plaza Senayan. Jadi bangunlah gue dari tidur jam 2 siang, mandi, dandan secukupnya dan berangkat dengan taxi.

Sesampainya di sana, gue duluan nyampe, yang ngajak bahkan masih di kereta (sekarang gue berpikir, dia turun di stasiun mana ya? Karena ga makan waktu lama sampai dia muncul). Jadi gue mengabari dia, gue bilang ketemu di ATM Mandiri saja. Dan gue ga tahu di mana itu ATM, jadi gue nanya dia :P

Pada saat gue mengantri di depan ATM, seseorang menyentuh bahu gue... And there he was :)
The rest is history, and we're living in it. Gue masih sangat mengingat setiap detilnya pertemuan pertama itu. Plus donuts J.Co setengah lusin dan ice thai tea.

Tidak mudah menjalani dua tahun ini, banyak deraan, airmata, tapi juga tawa, dan yang pasti, semuanya penuh berkat. Setiap hal dimaksudkanNya untuk membentuk gue menjadi yang lebih baik lagi, membawa kami menerima lebih banyak lagi berkat.

I have found a bestfriend, a lover, a brother..

Friday, November 13, 2009

Sekitaran Jakarta Fashion Week 09/10

Menjelang Festival Mode Indonesia - Jakarta Fashion Week 09/10.
Masih di kantor, menunggu approval dari sana-sini. Sembari menunggu, gue mencoba melihat apa yang ada di seputaran JFW ini.

Seorang teman yang mengundurkan diri tepat dua hari sebelum perhelatan fashion ini dimulai.
Mengejar-ngejar design untuk undangan, mengejar-ngejar approval Board of Director dan mengejar-ngejar vendor percetakan karena dikejar-kejar Board of Director tersayang. Semuanya saling mengejar.
Chaos urusan produki Wall of Fame. Untung masih punya waktu beberapa hari sebelum acara kita.
Ribet urusan lembar acara untuk Opening Gala Indian Night besok malam.
Sebetulnya semua majalah sibuk, karena semua majalah punya acara masing-masing di rangkaian JFW ini. Semuanya saling senggol bacok: Lo nyenggol gue, gue bacok di tempat.
Gue kebagian salah satu kerjaan yang gue cukup suka melakukannya: Barter. Untuk leisure time foreign media.

Di luar urusan kantor:
Gue mulai menerapkan gaya hidup sehat: Seminggu 2-3 kali berolahraga, mulai mengubah pola makan.
Spion kanan mobil gue patah dan terkulai. Ditabrak mobil dari arah berlawanan, dan ga bisa berbalik dan mengejar karena jalanan sempit.
Nyokap mulai fisioterapi, dan gue senang karena nyokap semangat dan jalannya membaik. Memang perlahan progressnya, tapi membaik.
Seorang teman yang sudah lama menantikan kehamilan, akhirnya hamil juga.

Gue mengalami sebuah periode penuh tekanan emosi dan fisik. Sampai satu titik dimana gue memilih untuk menyerah kalah dan menyingkir.. Tapi gue bersyukur gue tidak melakukan pilihan itu. Sebuah suara di sebelahku menyemangati, menguatkan, dan percaya bahwa gue bisa mengalahkan tekanan dan hambatan itu. "Kamu pasti bisa." Bagaimanapun, memang itu yang gue butuhkan. Sebuah keyakinan bahwa gue pasti bisa, gue punya kekuatan, dan berharga. Bukan orang yang bisa diinjak-injak. Dan gue pun bangkit, semangat, dan entah darimana datangnya, kekuatan untuk berjuang.

Betul kata pendeta gue, rasa bersyukur mendatangkan banyak sekali berkat.