Thursday, January 20, 2011

lie to me

Sepertinya tidak berlebihan kalau gue bilang semua orang ingin tampak bagus di mata orang lain. Seringkali kita memakai topeng-topeng yang seolah tercipta sempurna buat kita yang tersedia satu lemari penuh. Satu topeng mewakili setiap perasaan kita akan sesuatu, seseorang, sebuah kondisi. Dengan orang-orang terdekat pun kita terbiasa memasang topeng. Topeng-topeng biasanya mulai terkuak sedikit kalau sudah banyak mengorol, atau sering ketemu. Dan itu 'terbaca' dari perilaku, pemilihan bahasa, mimik, sikap, body language. Well, yang jelas, lemari gue penuh sesak ;D

Tapi lately, seiring perkembangan teknologi, ada facebook, ada blog, ada twitter, dan semua kroni-kroninya, berhati-hatilah, koleksi topeng Anda mungkin mulai agak sering terabaikan. Tanpa disadari, seseorang cenderung 'memperlihatkan' diri mereka sendiri melalui pilihan kata-kata, gaya bahasa, komentar-komentar, kicauan. Ada foto-foto yang diposting, memperlihatkan kedekatan dengan teman-teman, keceriaan, gimana sikap teman-teman terhadap kita. Raut muka, senyum, kerutan-kerutan emosi. Pilihan-pilihan, prinsip, nilai-nilai yang dianut, terlihat dari itu semua.

Pernah nonton Lie To Me? Serial di AXN ini menarik banget. Bisa ketahuan apakah seseorang berbohong atau tidak, tulus menyampaikan senyuman dan ucapan atau bersungut-sungut. Itu bisa kelihatan dari kerut-kerut di sudut mata, dari cara mengangkat alis, gimana kalau kita interesting on something, gimana kalau kita lagi tersipu.

Dulu gue adalah orang yang sering memakai topeng. Sampai sekarang masih, apalagi jika berkaitan dengan tempat baru, orang baru, situasi baru. Pingin terlihat baik, outgoing, keren, cool, gaya, pingin orang-orang punya kesan baik terhadap gue. Tapi kekurangannya adalah, gue ga pintar basa-basi. Padahal bidang kerja gue berkaitan dengan komunikasi. Hummm.. ;p
Alih-alih mau terlihat cool dan disegani (ini salah satu akal gue untuk menyamarkan sifat pemalu gue), gue malah dibilang sombong. Kalau jalan, dagu selalu terangkat tinggi dan gue jarang melihat ke bawah. Hahaha..

But anyways, gue baru saja memperbaharui layout dan design kedua blog gue. Dari situ sebetulnya terlihat what kind of people I am.

Ingin tahu jauh lebih banyak tentang gue?
Bacalah blog ini.

Monday, January 10, 2011

Old and New

"Although it's been said many times, many ways, Merry Christmas to you.."
"Merry Christmas, darling. We're apart, that's true. But I can dream, and in my dream I'm Christmas-ing with you.."

Tahun 2010 adalah yang kedua kali gue mengikuti perayaan Natal awal Desember di GTI. Berlokasi di Gelora Bung Karno, kali ini gue sedikit lebih pintar dengan datang lebih awal dan parkir di dalam. Tahun sebelumnya gue naik taxi, terlambat, terjebak macet, berjalan kaki ke dalam. Tapi tahun 2010, gue datang lebih cepat. Walaupun sebelum masuk gue dilanda kegeraman luar biasa karena seorang teman mengubah janji di saat terakhir.

Anyways, gue duduk dengan manis, sendirian, di VIP Timur. Untungnya cuaca dingin, walaupun tidak hujan. Jadi gue ga keringatan seperti babi. Dan, Natalan selalu menyenangkan. Kali ini, 7 orang dokter spesialis menyaksikan mujizat-mujizat yang mereka alami. Dan gue selalu senang dengan pesta fireworksnya yang luar biasa. Gue bertepuk tangan, tertawa-tawa, menjerit-jerit senang, walaupun sendirian (bodo amat, justru karena sendirian).

Ibadah Malam Natal sendiri, hanya gue dan nyokap, karena kakak gue bernatal di Manila atas undangan teman-teman yang di sana. Kami pergi bermalam Natal di GTI (pertama kalinya buat gue bermalam Natal di GTI dan pertama kali buat nyokap di GTI), dan suprise surprise! Ketemu seorang sahabat lama, Wimam. Jadilah kami bertiga. Berlokasi di Ballroom Ritz Carlton Pacific Place, karena ga boleh pasang api, jadi kita 'berlilin' pakai candle stick. Ibadah agak lama dan nyokap agak kecapekan setelah itu.

Natal tahun 2010 itu, gue berkeliling banyak mall di Jakarta untuk memotret hiasan-hiasan, ornamen dan pohon-pohon Natal yang dibuat dari berbagai macam bahan. Lucu sekali.

Tahun baru 2011, seperti biasa kami rayakan bertiga saja di rumah. Doa-doa dipanjatkan, ayat-ayat pertama di tahun 2011 dibacakan, dan nasihat-nasihat diberikan. Ditutup dengan toasting Baileys dan kue Mocha Rhum Tart, tahun 2011 pun dimulai.

Resolusi? Nothing specific. Gue lebih banyak mengharapkan hal-hal yang bersifat jangka panjang. Bukannya gue tidak terlalu berharap akan terjadi di tahun 2011, walaupun jika tercapai gue akan sangat bahagia dan bersyukur. Namun gue lebih banyak berharap, berdoa, terserah waktu Tuhan saja. Tapi yang gue yakini, yang gue tahu, yang gue percaya, adalah bahwa kerinduan-kerinduan itu PASTI dijawab.

Saat ini, yang paling gue rindukan adalah kesembuhan total nyokap, dan bahwa suatu waktu, dengan mulut dan hatinya ia mengaku percaya...
Apa yang gue inginkan untuk diri gue sendiri, tidaklah penting :)

Dengan post ini, berarti blog ini sudah berumur 4 tahun.
Merry Christmas 2010 and Happy New Year 2011.

"And face to face, we will embrace the perfect year.."