Monday, June 25, 2007

Experience and angels



All things happened will be stored in my memory and will be my precious experience. Experience is still my best teacher. Good or bad, those won't happen again, ga ada harganya, ga bisa dinilai dengan apapun. Ga bisa ditukar dengan apapun. Experience will give you lessons, and teach you to be a better person.

Talking about angels, don't you think that everyone around us is an angel? Orang2 yang selalu ada saat kita membutuhkan.

There were two angels we met in Paris last year. Two girls helped us to find a taxi to go back to our place, in the middle of the night. Kalo ga ada dua cewek itu, dan kita berada di saat yg ga tepat dan di tempat yg ga tepat, I really don't know what would we be right now.. :) Pas banget kita pas lewat situ dan pas banget mereka baru pulang kerja dan turun di apartemen itu. They were our angels. And many angels we met during our trip in Europe, in Jakarta, in every step of our life..

No need to mention friends and family lah ya.. Mereka sih udah pasti malaikat2 kita. Sadar atau ga sadar, mereka selalu ada buat kita. Entah disengaja ataupun enggak.

Have it crossed in your mind that even a passing-by-people also could be an angel? Seseorang yang nyebrang sembarangan dan menunda perjalanan kita, could be an angel. Mungkin dia menunda kita ketemu dengan sesuatu yang ga kita harapkan di depan sana? Kalo ga ada dia, mgkn kita harus berhadapan dengan 'sesuatu' itu? Mungkin aja, kan? Dan kita akan menemui mereka pada saat2 yg ga kita sadari, pada waktu2 yang kita ga sadari, di tempat yg bahkan menurut kita aneh, atau bahkan too familiar places.

So I thank all people that have touched, is touching, and will touching my life. They are all angels.

And makes me wonder, am I your angel? :)

Sunday, June 24, 2007

Au revoir!

Yesterday, my family lost a friend.

We have known him since back then in the early 1990, since I was an elementary student. He once come to our place in Tawangmangu, Solo, West Java, visited an herbal drug plantation managed by my father. In the mean time, my father still the head of this institution, before promoted to National Food and Drug Administration in Jakarta in 1996.

This man was a person we really respect. He shared and gave my father a lot of great thoughts, helped my father in developing his career path, and in Indonesia’s health world, he did bunches of contributions.

He even once used our-sold-red-kijang to go around the town! Can you imagine that? :)

Both our families become friends and we kept maintaining the good relationship. He and his wife, as well as their children, always asked me and my sister about our study, and very care about us. My father once even had a business trip to China with one of his sons. Then, the relationship was no longer become a business matter. It had expanded to a friendship. It was also because in the middle, we had a link to each other made by… How should I mention it? My ‘Pak De’. My Pak De had become his colleague first, which at first also in a business matter. Then, one of my cousins married to his niece. So, no wonder we getting close to each other. Not to mention sent Christmas greeting and Ied greeting. I like his wife’s cakes handmade. Sering juga ngirimin Samosa- kinda martabak but filled with curry..yummy – and batagor.

During my father’s last times, he visited my father regularly, supported us to keep strong and optimistic, even at last my father finally should gone to a Lovely Place up there :) but after all, he always nice to us.

Yesterday at 10.30 he passed away. I was called to be told about the shocking news. He passed away after collapsed and fell when opened a seminar in RSPP Jakarta.

Goodbye, Professor Sujudi, we will never forget you. You’ve been a very helpful, a very great person, a low profile man even you was an Indonesia’s Health Minister. You are a person we highly respect and admire. We have lost you, but this is God’s will; He will give you an even better and lovely life.

I always have this funny thing in my mind: When a person passed away, someone we know, I always imagine that my father up there, helped by angels, has set up a welcoming party, and the person to enter The Place will be welcomed by all people who have gone there first :)

Wednesday, June 20, 2007

Thoughts in my mind..

  • Kenapa ya ladies parking lot di mall2 harus ada? Itu kan namanya diskriminasi berat.. Belum tentu cewek2 lebih bodoh parkirin mobil. Buktinya sampe sekarang gue masih jago parkir mundur sekali jalan aja! Cowok2 belum tentu bisa! Dan yang lucunya, happened to me twice, sekali di Ciwalk sekali di Plz Senayan, seolah ada yg bisa baca pikiran gue, ladies parking lot lebih susah posisinya! Hahaha..
  • Tadi malem nonton discovery channel, programnya Air Crash Investigation. Betapa mengerikannya akibat yg timbul gara2 puntung rokok. Jadi ternyata ada passenger ngerokok di toilet, dan waktu matiin rokoknya, tnyata ga mati banget. And the panic began.. Smoke came out from the room, and the plane should lands immediately. Ga kebayang deh paniknya penumpang dan crews di sana. It ended up with 23 from 46 died. Ngeri ga sih?? Thanks God berpuluh-puluh kali gue naik pesawat, mulai sejak gue masih sangat kanak2 sampe udah ga inget lagi kapan (maybe when I was less than a year-old?) sampe tahun lalu gue naik pesawat, gue selamat. Tiga kali sih pernah ngalamin sedikit yg agak serem. Pertama waktu 1997 to Sydney, pesawat kena turbulensi. Yg kedua waktu berangkat ke Linz, 2000, ended up I vomited :P Yg terakhir waktu ke Taipei, berdasarkan cerita anak2 sih gue sampe pias. Kita nembus awan calon taifun :P Jadi berpikir waktu cowoknya temen gue meninggal gara2 kecelakaan Garuda recently. Ngeri banget ya..
  • Kemarin gue baca Reader's Digest English version, and there was an article about falling for someone before you meet the person. Okay, in other word, online dating. Sometimes crossed in my mind to do such thing, but I think I'm not that kind of person. Sounds classic, or even maybe because I'm too choosy, for me it's kinda impossible. I know, few of my friends met their soulmate online. Tapi akal gue belum bisa nerima hal2 kayak gitu. For me, it is still a fairy tale. Sangaaaaat jarang terjadi. More over, I'm a choosy person.. I want to date someone with good looking. And I know many girls have same thoughts as me. Cuma pada ga mau ngaku aja kali. Ntar dibilang ga 'open'. But I'm an open minded person kok.. I only choose not to do it. Ga nyepet siapa2 loh yaaa :)
  • I took a quiz, titled "What kind of single are you?" and the answer is: I'm a choosy person! Gue seorang pemilih! Hahaha.. I don't mind. This is who I am. What so wrong about being single? Single itu enak.. Sometimes I do need someone who I can call my own, but so far I enjoy myself being single. Jadi kenapa ada orang yg sepertinya bingung banget being single? I know.. Haram hukumnya menyamaratakan kemampuan orang. Tapi toh kadang2 terpikir juga kalo gue bisa, why others can't? I can survive by my own. I bravely face the world on my own. Again.. Ga nyepet siapa2 loh yaaa :)
  • Last night I saw travel n living channel. Globe trekker. Tau jalan2nya kali ini ke mana? Italy! Waaaaaaahhhh.. Mulai dari Colosseum, Piazza Navona, Piazza Spagna, trus jembatan yang banyak patung2 malaikat kiri kanannya -I set the picture I took by myself as the FS' background- dan di sana kita berempat foto bayangan! Foto bayangan aja kudu pake senyum paripurna! Hahaha.. Trus museum yg ada kudanya di tengah kota, yg ada api dari mangkuk, trus kita ga boleh ke atas oleh satpam yg cewek itu karena udah terlalu sore! Trus ada jalan2 ke kota lama tempat kita wkt itu foto sama Napoleon, the last but not least, Fontana di Trevi! That what I miss!
  • I just read Cosmopolitan Men. Dan isinya nggak banget nget! Cosmopolitan Female aja gue cela2 setengah mati, yang ini gue cela2 tiga perempat mati! Isinya cuman tentang cewek2, but an 'easy' one, sex, dan narsisme pria. Bener2 deh tuh majalah. Mungkin target marketnya cowok2 young executive gitu, yang sadar fashion dll. I admit gue suka cowok yang metroseksual dan fashionable, tapi kalo cowok itu bacaannya Cosmo men.. Aduh, nilainya langsung jatuh deh :P Kenapa sih bacaannya ga sedikit smart seperti Business Week, Globe Asia - sedikit? Hahaha.. Itu majalah yg sangat smart.. Even I like those magz. Eksmud harusnya lebih demen lagi dong - yah apa kek! Times kek, Gatra, Tempo, apa kek!

Tuesday, June 19, 2007

Good article!





Last week I got this article from The Wall Street Journal.
Funny, it felt like I got an acknowledgment from what I have known during these times.

I always said, "A smile in the morning when you start your day, would lead you to a a more even better day that day."

Agak sakit mata sih bacanya, but I think from the title you could have a description about what it said.

Wednesday, June 13, 2007

Legnano (part 3)


Ambulance itu warna putih, dengan garis merah di sampingnya. Seukuran ambulance pada umumnya. Tapi ga kayak di Indo yg bentuknya ga ada idungnya, ini kayak model2 mobil yg ada idungnya. Sama kaya di film (again). Kayak kotak sabun gitu.

They drove slow and gently, dan suara sirene nembus malem. Abah was told not to let me sleep, and I know as well bahwa gue ga boleh tertidur. Padahal ngantuknya gila, sakit mulai berubah jadi rasa ngantuk. If I fall asleep, I might not wake up ever.

Jadi sepanjang jalan Abah ngajak ngobrol, he said it was alright to close my eyes if I feel dizzy, but try not to sleep,and keep my ears open. Sesekali gue buka mata, coba liat ke luar, tapi karena gue berbaring jadi yg gue liat cuma pohon n lampu2 jalan. Gue liat2 dalem ambulance. Lengkap banget bo! Jangan harap deh ambulance di Indo kayak gini. Believe me, I know it. Dulu waktu bokap masih ada, beberapa kali dia pernah diangkut ambulance dan gue ikut di dalemnya. Ga kaya gini deh!

Sebelah kanan gue ada tabung oksigen kecil, ada masker oksigen, tensimeter, anything you need for first help. Lupa apa aja sih, tapi semua yg penting untuk pertolongan pertama ada di sana. Sebelah kiri gue ada jok kecil, which now Abah sat on there, dan berbagai perlengkapan paramedic.

Finally we got to the hospital, where they immediately took me to the ER. Abah cuma boleh nganter sampe ruang depan, masuk ke pintu selanjutnya I must go and fight by myself. He encouraged me, he said he will wait right there if I finished. Beneran, gue takut. I didn’t know what would happen in there.

Gue dibawa ke satu bilik, ada ranjang n ada dokter udah nunggu gue di sana, lengkap dengan pasukan nurses. Gue dibantu turun dari ranjang untuk naik ke ranjang satunya (honestly I forget the detail. Apakah gue diangkat pindah atau gue disuruh bangun dan pindah?). Dan di ranjang itu, penderitaan selanjutnya dimulai.

What made me more afraid adalah bahwa di situ gue sendirian. I didn’t know these people. They even speak in different language, a language I really don’t understand.

They surrounded me and took away the ice bag. Udah cair juga lagian. I was told to stay calm, not to panic. Mungkin itu ya yg mereka bilang. Secara ngomong bahasa Italy. Tapi mereka juga baik, walau cerewet tapi mereka dgn bahasa mereka berusaha nenangin gue, encouraging me.

Sekian detik kemudian, I never know that kind of pain before. They shaved my hair, dan tentunya itu kena lukanya, dan area sekitarnya yg memar. Pake silet bo. Omigod. Spontan teriak dong. Rambut gue bagian itu dicukur abis, dan kerikan silet itu perih banget. Belum cukup itu semua, setelah bersih dari rambut, mereka nyiram lukanya dengan alkohol. Dan diseka pake kapas dengan ga pelan2. Please deh. Gimana gue ga teriak2?

Yang bikin tambah kesel, tau dokternya bilang apa? “Miss, I know that you are so much in pain, but please keep quiet!” Lah lu mana tau sih ini sakit kayak apa?? Kalo ga inget lagi di’beresin’, gue pasti udah bangun dan maki2 tuh dokter.

Sebaliknya, gue berusaha tenang. Kalo ga tahan, baru deh gue sedikit ngerang. Sisanya? Gigit bibir. Jadi, selama luka gue dijahit - tadi tuh belum dijahit lho - I tried so hard not to scream. Tears fell down, Omigod sakitnya.. I got five stitches. Tanpa bius. Gue merasakan dengan syaraf gue sendiri, yg bangun 100%, jarum itu keluar masuk kulit kepala gue, benang yg kasar keluar masuk kulit kepala gue. Sampe lima kali. Tajam, sakit, perih, sereset waktu benangnya ditarik..

Setelah itu salah satu dari perawat bilang, “Ok!” and I knew it was over. Thank God. Dibersihin sekali lagi, this time gently, dan lukanya lalu ditutup perban putih besar. Setelah itu kepala gue dibungkus sesuatu seperti topi yg melekat di kepala, kayak yg dipake atlet sepeda di dalem helm mereka. Putih, jaring2, dan dikalungin ke bawah dagu supaya ga geser2.

Satu perawat tersenyum sama gue, dan dengan bahasa Inggris yg seadanya dia nanya apakah gue masih kesakitan. Yeah, of course, tapi gue cuman senyum n ngangguk. She then asked me to change my position to get injection. Kapan sih gue terakhir disuntik? SD?

Setelah disuntik, dokternya nyamperin – kali ini dia baik bo – dan bilang 10 hari lagi gue harus kembali untuk lepas jahitan. Sebaiknya gue juga cek ke dokter pribadi gue (yeah, right, di Indonesia?). Besok gue harus kembali ke sana untuk foto radiology dan lain2. Now I may go home.

Dituntun perawat, gue jalan pelan2, agak sempoyongan. Pintu ngebuka, and there they were.. Berenam. Ida, Dody, Wimam, Ivan, Didut, Abah. I sat on the chair, Ida n Abah makein jaket. Baru gue liat saat itu piama gue banyak noda darah.

Semua pada ngelilingin gue. Relieved, atau emosi segala macem, tiba2 ga bisa dicegah gue nangis. Hehehe.. Akhirnya lewat juga ya.. And I was not alone :)

Seseorang dari rumah sakit berbaik hati nganterin kita pulang ke hotel. Susah cari taxi. Apalagi jam 3 pagi kayak gitu. Jam 3?? Yup.. Sayangnya dia cuma bisa ngangkut tiga orang. Jadi yg pergi gue, Ida, Abah. Maap teman2 :P apalagi, gue belakangan diceritain, mereka baru banget aja nyampe.. Took 20 minutes to get there, and they were walking.

Sampe hotel, belakangan gue diceritain bahwa pihak hotel ga mau nanggung kejadian tersebut. Haha..ya sudahlah, toh gue juga selamat kan..Si concierge yg tadi nganterin secangkir hot tea. Ida bantuin gue siap2 tidur, benerin posisi dll. Minum teh, dikasi ponstan (punya Dody), dan ngobrol2 bentar.

Beberapa menit kemudian anak2 nyampe, langsung pada ke kamar. The next thing was: Taking a picture! Momen2 kaya gini harus diabadikan. Won’t happened again :D
Gue mulai ngantuk, efek suntikan n ponstan, dan anak2 juga pada cape. Satu2 mulai balik ke kamar masing2.

Begitulah kita mengakhiri hari. I closed my eyes on Sunday, 12 June 2006, 03.45 a.m.

What a day. What a night.
Thank you, my friends, thank God.

Legnano (part 2)

Tiba2 gue denger ada ribut2 tambahan. Abah dateng sama concierge. Did I hear he mentioned about a board? Board? What board?Terus gue inget lagi. Sebenernya gue ketimpa apa sih?

Si concierge ngomong beberapa patah kalimat sama Abah, kalo gue ga salah sesuatu tentang dia mau manggil paramedis. Lalu dia ilang lagi n Abah mulai nyari2 Ida untuk nyari lembar asuransi gue. Ida nanya gue itu ada dmn, dan gue berusaha nginget2. Di koper? Retsleting pinggirnya? Atau di dompet dokumen?

Di tengah2 kehectican itu Ivan tau2 udah ada. Kayaknya Didut somehow berhasil bangunin dia, which apparently cuma dia yg bangun :P Gue ga inget dia selanjutnya ngapain.

Sementara itu darah gue kayaknya udah agak berkurang, yang tersisa tinggal rasa perih yang hular bisaza n pusing2. Hebat juga ya gue kagak pingsan:) waktu ketimpanya gue malah kaget doang. Hahaha…Long after that, menurut cerita anak2, di tengah2 kesakitan kayak gitu gue masih bisa nyolot n maki2. “Sialan, sakit banget..” Hahaha.. Siapa juga yg ga maki2 kalo sakit kayak gitu? Atau cuma gue doang ya? :D

Selang beberapa lama kemudian, muncul ribut2 baru.

Paramedics nyampe, gue sempet buka mata waktu mereka dateng. Ada tiga orang, I saw them walk through the door, yang mana pintunya berseberangan dengan tempat gue duduk. Dua cowok n satu cewek. Mereka pake baju paramedics seperti yg sering kita lihat di film, ER, atau film2 lainnya. Warna oranye, ada garis kuning di lengan n kaki.

Sekelebat gue liat papan putih besar, panjang, bersandar di dinding antara pintu sama ranjang, deket kamar mandi. Papan apaan tuh ya? Kemudian perhatian gue teralihkan dengan satu cowok paramedic yg ngedatengin gue. Gue masih inget gue bilang, “Sialan,orang ini ganteng ya...” Hahahaha.. Kesempatan ga boleh dilewatkan dong :) Meski gue tau n yakin penampilan gue saat itu bener2 ga menjual dan engga banget malah. Hehehehe..

Dia mulai tanya2 apa yg gue rasain, perih, pusing, kunang2 ga. Apa gue punya penyakit tertentu that might affect? I answered I have a light hypertension. Lalu dia masangin tensimeter, and measuring my blood pressure. Normal, he said. Kemudian dia (atau paramedic yg lain ya? Kalo dia mulu yg kerja, trus yg dua ngapain? Lupa gue) lights a light and pointing it to my head. Dia periksa lukanya, dan mulai nekan2 pelan2 daerah yg luka. WOW, sakit bo. Tiap sentuhan pasti gue teriak. Yah dia yg minta gue teriak kalo berasa sakit :P Kesempatan lagi. Hahaha..Tapi sumpah sakit. Gue sampe pegangan sama Dody.

Sambil melakukan itu dia tanya2 sama anak2, gimana kejadiannya, and what we do to treat my head. Dia masih buka2 luka gue, nice n carefully. I think he said that we did great dengan mendudukkan gue n ngompres lukanya.

He asked me whether I can stand and walk. Because they gonna take me to the hospital. Waduh?? Rumah sakit? Gawat tuh kayaknya. Mungkin muka gue berubah, karena dia lalu nambahin, “Just for an overall check, and get a better treatment.”

One of them ngeluarin sebungkus es beku, lalu ditinju. He gave it to my hand, dan minta gue megang es itu di atas lukanya.It might be hurt, but it can stop the bleeding. Kepala gue makin nyut2an karena perih karena kantong esnya basah kena luka, n pusing karena dingin! Serba salah dah.

“Can you stand and walk?” then I was helped to stand, pelaaaaaannn bener, dan jalan dikit. Guess what then? Gue didudukin di tandu n disuruh baring. Oalaaaahh…Dan gue diangkat, dikasi selimut, dan ditandu keluar kamar. Not enough room makes it difficult untuk make yg beroda.

Mau tau rasanya kayak apa?
Kayak pahlawan perang kena luka ranjau n ditandu keluar scene! Really! Hahaha..

Ngelewatin pintu kamar, Abah or Ida masih nyegat gue sebentar untuk nyari asuransi n passport. Setelah ketemu, it’s been decided that Abah will accompany me to the hospital and in the ambulance. The rest will go after, because the paramedics didn’t allow more than one person to accompany me. Dan gue ga mau disuruh sendirian. Sinting aja kali di perjalanan gue sendirian. Udah mah merana, masa masih harus menderita?

Dan gue ditandu masuk ke lift, turun ke lobby, dan di situ baru pake roda. Anak2 nemenin gue sampe bawah.

Pas masuk ke ambulance juga sama seperi di film. Pintunya dibuka, dan ranjangnya didorong masuk. Roda2nya otomatis nekuk, dan masuk ke dalem ambulance perfectly, because tinggi ranjangnya sama dengan landasan ambulancenya.

Ida bilang mereka akan nyusul, ganti baju n beres2 dikit dulu. Belakangan gue denger katanya mereka emang cuman sempet ganti baju, ga sempet beres2 apa2, ambil tas, dan langsung cabut.

Tuesday, June 12, 2007

Legnano (part 1)

Setahun kecelakaan di Legnano!
Gile juga gue berhasil melewati setaun ini..Thanks God gue masih sehat sampe detik ini. Kalo gue cari2, bekasnya udah sulit banget didapet, cuma karena gue tau itu ada di mana, jadi langsung ketemu :) ga bakalan rata lagi bekasnya.

Jadi ceritanya, setaun yang lalu.
Malem tanggal 11 Juni kita baru kelar konser, tnyata kata Francesco ada party di taman..Giardino. Bukan Giordano lho ya ;) jadi kita ke sana, berharap partynya rame. Gue masi inget banget, hari itu kita konsernya ga pake seragam, tapi pake item2. Tnyata pestanya ga rame, gue malah ga masuk samasekali ke dalem. Jadinya gue, Ida, Dody, Wimam, Didut, trus ada Abah n Gaby juga kalo ga salah, duduk di luar, di atas tunggul kayu deket gerbang (duh, memoryyy..) trus kita malah nyanyi2 sendiri. Mulai dari Le Ragazze, Nothing's Gonna Change My Love, pokoknya cari hiburan sendiri.

Jam 11an kita pulang karena bosen. Setelah ganti baju, bersih2 make up, kita semua penghuni lantai dua kumpul di kamar Wimam n Dody. Waktu itu kamar kita masih seberangan, kalo gue ga salah inget kamar mereka 210, gue 212. Cuma minus Cisko, tapi plus Abah. Di kamar itu kita ngobrol2, trus bikin kopi instan, mie gelas.. Sekitar jam 12an kali ya..

Gue duduk di bawah bingkai jendela, Wimam n Dody di ranjang, Abah di seberang gue, Ida juga. Ivan ngantuk trus tidur duluan. Didut di ranjang satunya lagi. Dengan kopi anget wangi di tangan, gue ketawa2 n ngobrol2.

Tiba2 sesuatu yg berat jatuh nimpa kepala gue. Sumpah nyerinya, nyut2an berat. Kayaknya gue ketimpa kenop puteran jendela yang besi itu. Tapi gue kaget juga karena Abah langsung nyuruh gue baring n ngambil cangkir gue dari tangan. Bingung, gue nurut aja. Sementara gue gosok bagian kepala gue yg sakit supaya ga memar. Kok agak basah ya? Hm, kayaknya kopinya tadi sempet tumpah kena kepala. Anget soalnya.

Dalam itungan detik, Dody nanya, "Itu apa ya di karpet?" -berdasarkan cerita berikutnya, katanya sambil ngomong itu dia sambil nyuap mie..hahaha- dan all of sudden, semua yg tadinya tenang langsung kalang-kabut. Dan gue langsung tau bahwa kepala gue berdarah. Tapi gue minta anak2 supaya ga bilang separah apa lukanya.

Selama itu gue pejamin mata. Kalo gue buka mata, pusing bo!
Ida langsung nyuruh Didut ambil handuk basah, while the rest gue ga inget ngapain. Abah sibuk ngurusin asuransi n concierge, n manggil dokter juga. Dody kalo ga salah keliaran di sekitar gue juga. Didut langsung bangunin Ivan, dan kalo ga ganti2 handuk bekas luka gue, dia mondar-mandir di selasar sama Wimam! Hahaha...Panik n bingung jaya.

Luka itu mulai perih. Ida bersihin darah di sela2 jari gue, gue megang handuknya sendiri. Didut takut n panik, tapi masih juga dia bantuin cuci handuk yang penuh darah :)

Gue inget Ida n Dody berusaha cari lukanya, tapi karena kukunya panjang, Ida ga berani megang. Sementara itu Abah masih berusaha ngurusin pihak yg berwenang. Dia nyari2 asuransi gue.

Monday, June 11, 2007

Haircut.. And hours remaining to a year of Legnano's incident

Seminggu gue gunting rambut!
Harus nunggu 2 bulan lagi untuk bisa kayak kmaren lagi :)

Ada senengnya gunting rambut:
-Ga telat ke kantor karena harus hair dryer dulu
-Kembali ke muka lama.. the shorter the fresher :)

Ga enaknya:
-Agak ribet harus pake gel tiap hari.. masalahnya males harus cuci tangan abis gosok2 kepala ;P
-Susah manjangin lagi rambutnya! Seneng juga sih tampil agak beda dengan rambut bob pendek..feel a bit cuter than before :)

Beberapa jam lagi tepat setaun kecelakaan di Legnano..
Papan penutup kerekan gorden yg jatuh tepat di puncak kepala masih membekas di ingatan!
Hahahaha...
I felt horrible..I feel funny :)

Wednesday, June 6, 2007

Before, during, and after the long weekend


Before weekend? Thursday. Pulang rumah cepet karena ngejar mau ke Bandung, dan takut keburu macet. Long weekend for three days! Banyak rencana untuk ngisi weekend, salah satunya hang out sama temen2 lama di Bandung. Plus, Wimam katanya mau ke Bandung, so maybe it was a perfect timing to hang out again together, after such a long time.

Sebelum pulang, temen kantor ada yang ngasi permen2 loli banyak. Good, sesuatu untuk dimakan selama nyetir. Takut ngantuk. Soalnya waktu terakhir kali bawa mobil ke Bandung seudah pulang kantor, wuah ngantuknyaaaa...

Speaking of lollipop, terkenang masa kecil. Dulu gue suka banget sama permen loli (bahkan masih sampe sekarang), dan gue inget kalo dulu alm bokap mau pergi2, entah ke luar negeri atau domestik doang, pasti dia minta loli gue. Hehe..Bukannya dia bawain sebagai oleh2. Katanya sih supaya kalo tidur di pesawat atau kereta, ga ngorok :)

Eniwei, during the weekend itself, ga terlalu bagus. Pertama, waktu nyampe Bdg gue ajakin Sisca n Tania makan. Yg lain pada ga bisa. Why? Ternyata yg satu di Jakarta, yg satu pulang ke Bogor, yg satu entah kemana.. Jadi agak bete. Padahal pengen kumpul2. Mau kumpul sama temen2 yg lebih lama lagi, Ida Dody, plus ada Wimam, batal karena mereka semua org2 sibuk :P

Jadi Jumat berlalu gitu aja, Sabtu agak rame karena ketemu sodara2 di kawinan sodara. Malemnya ngabisin hari dgn baca buku n ntn dvd. Tania occupied, n Wimam ternyata pulang. Dia ke Bandung cuma daftar wisuda.... N had a date! Hahaha..

Sunday was a family day. Whole day with sis n mom. Beli hadiah untuk temen sekaligus sepupu gue yg besoknya hari trakhir. Malemnya pulang jam 8.

Besoknya, pagi2 adalah hari yg enak. Menjelang siang, mulai agak males. Berhubung gue mimpin meeting waktu itu, jadi kudu semangat :) Siangnya kita farewellan di Suharti. Pas udah mulai speeches, baru kerasa sedih. One people go. Berkurang deh satu orang yg rame2. Entah kenapa hari itu semuanya agak emosional. I can't describe it in words.. Just felt sad.

So, that's life. One come, one go. People do come and go. Physically and also in status.

Now I'm talking about different person :)

My-long-time-prays finally answered. One day, long ago, I asked God what to do, and how things could work out. And He decided it for me just now :) ga ada rasa kehilangan, sedih, sebaliknya gue malah senang. Really, my feeling's not hurt at all. Not sad at all. It has been decided. Dengan gini I finally can move on. Decide what to do with my life, what to take forthe next step.

However, I thank the person for being a part in my life, suatu waktu di masa lalu. Thank's for teach me things, and also (still) being one of my guide, my leader, my idol.

The best is yet to come :)