Monday, June 21, 2010

kenapa?

Akhirnya datang juga, perasaan seperti mendadak diterjang kereta itu. Sulit bernapas, sulit berpikir, sulit mengendalikan diri. Bendungan akhirnya bobol juga, seperti yang selama ini sudah diperkirakan akan terjadi.

Tidak tahu lagi apa yang harus dipercaya atau tidak. Tidak tahu lagi apa yang seharusnya menjadi fokus. Tidak tahu lagi apa yang harus dilakukan. Kehilangan akal, kehilangan kewarasan, kehilangan rasio, kehilangan iman. Ingin punya, namun apa yang dimiliki selama ini tidak cukup kuat. Apalagi untuk memindahkan gunung, untuk yang kecil-kecil saja gagal.

Tuhan itu baik. Hal yang absolut, bukan untuk diperdebatkan. Hanya saja, Dia punya anak yang tidak baik. Selalu ragu, selalu gamang, selalu tidak tahu apa yang baik, selalu jadi sandungan, selalu tinggi hati, selalu egois, selalu membatasi Dia untuk bisa melakukan hal-hal yang diluar keterbatasannya. Selalu salah mengerti keinginanNya, selalu mengandalkan kekuatan dan asumsi sendiri. Dan, selalu tidak pernah bersyukur atas apa yang sudah dimiliki, sedang dimiliki, dan akan dimiliki. Tidak tekun, tidak sabar. Mempertanyakan otoritasNya, yang baik bagi semua anakNya, namun kenapa dibiarkanNya hal ini terjadi? Apakah Dia memang menyembunyikan wajahNya dan sedang mendidik?

Ingin terus berjuang, tapi tidak tahu apa yang diperjuangkan.
"Lebih dari pemenang dalam segala perkara," seharusnya, namun saat ini menerima kekalahan dengan hati yang remuk redam, menyerah. Bertekuk lutut.

No comments: