Wednesday, April 27, 2011

takut? tidak takut?

Baru saja mengikuti kuis online yang diadakan sebuah majalah lisensi yang fokus pada kesehatan mind, body, soul. Banyak pertanyaan mengenai, apakah kamu sudah merasa hidup secara maksimal, apakah pertumbuhan umur menakuti kamu, apakah bertambahnya umur semakin membuat kamu cemas, makin pede sama tubuh ga saat makin tambah umur, dan lain-lain.

Jujur, buat gue bertambah umur itu tidak menakutkan. Sama sekali. Malah kayaknya ada hal-hal baru yang ingin dipelajari, ingin didalami, mata makin terbuka akan banyak hal. Gue sama sekali tidak takut juga pada saat itu berkaitan dengan fisik, karena gue selalu jaga kesehatan jasmani dan rohani.

Bukan itu yang membuat gue cemas. Bukan kerut-kerut di sudut mata. Bukan juga karena bertambahnya umur berarti berkurangnya jam biologis. Bukan itu.

Yang membuat gue merasa agak mudah kalah dalam hal pertambahan umur ini ialah bahwa semakin dewasa, makin kompleks masalah yang dihadapi, sesuai dengan porsi umur kita. Jika kita masih kecil, masalah kita adalah bahwa kita harus pintar di sekolah, banyak teman, ga kuper, disayang guru, dapat nilai bagus. Memang betul, bahwa masalah-masalah pun menjadi tanda bahwa kita sudah 'naik kelas' dari grade sebelumnya. Kita bertumbuh. Tuhan pun memakai masalah dan pergumulan sebagai cara menumbuhkan kita.

Intinya, gue tidak sebetulnya tidak merasa takut. Tapi gue benci perasaan yang membuat gue tidak nyaman. Bingung juga tidak, tapi kesal karena merasa kesal. Gue tidak takut akan sebuah kehilangan; gue benci perasaan kehilangan. Gue tidak takut akan tantangan; gue benci kalau tantangan itu membuat perasaan gue susah dan sedih.

Banyak hal yang harus gue hadapi sekarang. Satu sisi gue tahu Tuhan lagi melatih kekuatan otot iman gue, namun di satu sisi gue merasa sangat lelah.

No comments: