Thursday, December 25, 2008

Natal

Hari Natal ini gue mendapat suatu perenungan baru.

Sebenarnya gue dapat perenungan ini dari renungan harian yang gue baca, dimana perikop yang diambil adalah kala Yesus lahir, dan orang Majus datang bawa emas, kemenyan dan mur. Hadiah-hadiah yang dibawa untuk Sang Bayi yang baru lahir.

Buat siapa? Buat Dia.

Seringkali perayaan atau peringatan hari kelahiran Tuhan dirayakan dengan mengesampingkan kenyataan tentang siapa yang ulang tahun. Lupa, mungkin. Atau ga ngeh. Biasanya sibuk nyari kado buat si ini, kado buat si itu. Ga salah, tapinya. Samasekali ga salah. Apa yang salah dengan berbagi berkat? Namun yang juga harus diingat adalah bahwa kita jangan sampai lupa sama Yang Berulang-tahun.

Untuk kado Natal, kita tentu pingin ngasih yang terbaik buat orang yang dituju, terlepas dari mahal atau ga. Apa ya yang dia suka? Kalo gue kasih ini, dia senang ga ya? Cocok ga ya buat dia? Namun kita juga harus ingat: Apa yang udah kita berikan buat Dia yang ulang tahun? Udahkah kita memberi yang terbaik dari kita buat Dia? Untuk Dia malah ga usah mahal secara materi; apa pun yang kita kasih buat Dia, selama dengan hati penuh syukur, dengan tulus, dan dengan segala yang terbaik dari kita, Dia udah senang.

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo kita usahakan yang terbaik buat Dia!

Selamat Natal!

No comments: