Sunday, November 16, 2008

si jelek

Beberapa hari yang lalu gue mendengar satu kalimat yang dilontarkan Joyce Meyer di televisi, tentang sekumpulan wanita yang terdiri dari ibu rumah tangga, wanita karier, single mother, mahasiswa yang dalam kehidupan keseharian terkadang menyesali diri atas apa yang ingin mereka lakukan namun tidak bisa karena ketidakpunyaan.

Dia bilang, kurang lebih demikian:
"Yang terpenting sekarang adalah menitikberatkan pada apa yang kita miliki; bukan pada apa yang tidak kita punyai. Tidak ada gunanya merasa bersalah. Iblis senang pada orang yang terus menerus merasa bersalah karena perasaan semacam itu menghalangi berkat Tuhan yang mau disampaikan."

Ya. Dengan cara apapun iblis akan menjauhkan manusia dari berkat-berkat Tuhan, sehingga tidak ada damai sejahtera di dalam diri manusia. Dan si bego itu seneng banget kalau demikian adanya.

Jadi kenapa seringkali gue merasa menyesal karena tidak bisa melakukan ini atau itu? Atau kenapa gue tidak punya ini atau itu? Kenapa gue lebih suka membiarkan perasaan-perasaan kacau tinggal di dalam diri gue dan malah menikmati sensasinya? Kenapa gue lebih memilih itu daripada melepaskan semuanya dan menaruhnya di kaki Tuhan untuk kelegaan dan damai sejahtera di dalam hati?

Worst of all: Kenapa gue membiarkan si konyol bertanduk itu bersenang-senang atas penderitaan gue dan kenapa gue ngijinin dia untuk singgah?

Beranikah gue pasang tampang, dan dengan garang mengusirnya, "Minggir lo, dasar jelek!" dan sepenuhnya bersukacita karena Tuhan?

Harus bisa, atuh! Aku kan anak Tuhan! Bersyukurlah atas apa yang kita miliki dan pergunakan itu sebaik-baiknya seperti yang Dia ingini untuk kita lakukan!

No comments: