Sunday, June 22, 2008

Lamunan

Salah satu lamunan yang paling gue gemari adalah membayangkan apa jadinya seandainya gue bukan gue sekarang ini. Apa jadinya kalau nama gue bukan Joyce, gue bukan terlahir sebagai bungsu dari dua bersaudara, gue bukan berdarah Batak-Jawa-Sunda, gue bukan Sarjana Ekonomi, gue ga lahir di Solo, bukan pada tahun 1981, gue bukan alumni Unpar, bukan alumni PSM Unpar (sebenernya gue masih anggota, mengingat keanggotaan di PSM Unpar bersifat seumur hidup), bukan orang Indonesia, dan sejuta 'bukan' lainnya.

Setelah gue coba mengingat-ingat, entah kapan gue mulai sering membayangkan hal ini. Mungkin karena gue suka traveling, gue suka melamunkan bahwa gue penduduk tempat dimana gue menginjakkan kaki pada saat itu.

Hanya andai-andai:
Gimana kalau seandainya gue terlahir dengan ras bule di bagian dunia yang sub-tropis? Misalnya di Australia. Mungkin saat ini gue udah menyandang gelar Master dari Monash University. Pengusaha wanita muda yang sukses, tinggal di apartemen kelas atas di tengah kota. Atau mungkin gue udah menikah, tinggal di rumah yang halamannya hijau luas, dengan dua atau tiga anak yang lucu-lucu. Atau mungkin gue bisa main piano! Atau mungkin gue punya profesi traveller yang pergi ke mana-mana tapi dibayar. Mungkin gue nyanyi-nyanyi juga seperti sekarang, bahkan ikut lomba dan bersaing dengan PSM Unpar! Dan sejuta andai-andai lainnya.

Memang, andai-andai akan selalu indah. Ga mungkin banget mengandaikan yang jelek-jelek, apalagi mengenai diri sendiri.

Tapi kemudian gue sadar.. Ada tujuannya gue diciptakan Tuhan seperti ini. Mungkin gue adalah alatNya, diutus olehNya di Indonesia ini, di lingkungan rumah gue di Percetakan Negara, di tempat-tempat yang gue singgahi. Tuhan menciptakan gue terlahir dengan nama Batak, darah Jawa, pipi tembem, lulusan FE Unpar yang kuliahnya 7 tahun (gue tidak menyesal lho), anggota PSM (yang bahkan saat ini gue ga bisa lagi ikut jalan-jalan ke Eropa), dua bersaudara, lahir di Solo tahun 1981, kecil di Bandung dan sekarang mencari hidup di Jakarta,...dan sejuta hal lainnya yang terjadi atas diri gue. Baik maupun buruk. Suka maupun duka. Tawa maupun airmata.

Gue sangat bersyukur, intinya. Kalau mau diterusin, list di atas ga akan muat di ratusan posting sekalipun. Segala perkara yang terjadi dalam hidup gue, menyenangkan atau tidak, mudah atau sulit, semuanya dikasih Tuhan untuk membentuk gue menjadi seperti sekarang ini, dan proyekNya ini belum selesai...

2 comments:

Lia Marpaung said...

duuh, jangan beranda-andai joyce yg lain doonk...'am gonne miss the real you ! joyce yg sekarang adalah joyce yg terbaik....a best friend and a sister ! and 'am so blessed to have you in those two :)

JR said...

the blessing is all mine, especially when you're saying it :)

gue juga ga mau jadi joyce yg lain.. ga bakalan ketemu lo kalo gue joyce yg lain..