Sunday, June 1, 2008

Masalah..dan masalah..

Orang hidup ga pernah jauh dari masalah? Ya, gue tahu. Masalah selalu ada. Seiring pertumbuhan dan kedewasaan gue, masalah menjadi lawan sekaligus kawan. Masalah ikut dalam pembentukan pola pikir dan karakter. Gue ga suka dengan masalah, tapi harus diakui bahwa masalah adalah salah satu yang bisa membentuk gue sampai sebegini. Lewat masalah, gue belajar untuk membedakan mana yang benar mana yang salah; kalau ada yang salah, gue coba perbaiki dan ga diulangi, kalau benar, gue pertahankan dan jadikan kebiasaan baik.

Masalah membuat gue lebih menghargai dan mensyukuri apa yang ada pada gue. Baik atau buruk, sedikit atau banyak, masalah turut membangun diri gue sekarang ini.

Dari segi spiritualitas? Masalah adalah hal yang Dia kasih dalam gue membangun relasi yang lebih intens dengan Dia. Sebuah ujian untuk membentuk gue. Ujian yang menyenangkan, selama gue bertekad untuk ga menyerah dan tetap lihat tujuannya. Ujian yang lucu, karena yang ngasih ujiannya justru ngasihtahu gue jawabannya. Kalo aja selama gue sekolah n kuliah dulu tiap ujiannya kayak gitu, wuah… Tapi sekaligus ujian yang sungguh berat, karena menantang ketahanan. Ujian yang berharga, karena mendatangkan kebaikan.

Betul bahwa Tuhan menguji gue dengan masalah supaya gue makin deket denganNya. Betul bahwa Dia manggil-manggil gue salah satunya melalui masalah. Bukan berarti dalam keadaan senang gue punya excuse untuk boleh lupa.

Yup, tiap orang punya cara sendiri gimana melihat masalah. Ga berarti boleh sombong punya masalah besar atau lain daripada yang lain, atau sombong kalau bisa lewatin itu.

Tapi masalah yang belum lama ini menerpa gue rasanya menguras tenaga, perasaan dan pikiran gue, terutama di awal. Sangat melelahkan, depresif dan bikin frustrasi. Semua pikiran-pikiran negatif dan ketakutan-ketakutan terus bermunculan. Ada kalanya gue sampai sulit bernafas, dalam arti sebetulnya. Gue ‘kabur’ dari rumah untuk bisa mengalihkan pikiran gue. Memang ga menyelesaikan masalah, tapi membantu gue untuk melihat masalah dari perspektif yang lain.

Setelah beberapa saat dan gue pulang, gue mulai bisa berpikir dan nemuin hal-hal baik dari balik masalah ini. Ketakutan-ketakutan gue pun ga terbukti. Kini gue mulai melihat titik-titik terangnya, dan semoga Dia berkenan segera ngelewatkan ini dari gue. Rasanya sekarang gue bisa bilang ini mulai membaik. Walau yang baik itupun gue masih belum tahu apa. Pokoknya baik.

Kemudian gue melihat masalah-masalah yang dihadapi orang-orang di sekitar gue. Ada teman yang bergumul dgn ujian sementara ayahnya dirawat di RS, ada teman yang berjuang tinggal sendiri di negeri orang dengan segala kesulitannya, ada teman yang perjuangannya melahirkan menempatkan dia bener-bener di antara hidup dan mati, ada teman yang pergumulannya betul-betul luar biasa dan sedang dipulihkan, ada teman yang hampir kehilangan kewarasannya dan kacau-balau karena pola didik keluarga, ada teman yang jatuh-bangun memperjuangkan rencananya menikah berbeda keyakinan, ada teman yang ditentang pacaran oleh orangtuanya karena beda keyakinan, dan segudang teman-teman dengan masalah masing-masing.

Lalu…
Gila, apalah masalah gue dibanding masalah mereka…

4 comments:

Angsa Liar said...

Hidup akan membosankan tanpa masalah jo!!! Karena masalah, kita baru bisa benar2 merasakan arti sebenarnya dari kebahagiaan. Rasa leganya beda pas kita bs ngatasi masalah kita sendiri dan orang lain yg mengatasi masalah kita sendiri. Tapi ya bukan berarti kita harus cari masalah mulu...hahaha....itu yang namanya nyolot. hahaha...

JR said...

Waduhhh, masalah udah begini banyak, jangan dicari2 lagi dehhh..! Bisa pecah kepala..

tapi setuju. setelah kita berhasil melewati itu, kita akan lebih menghargai semua hal, bukan. duh kok jadi serius gini sihhh..hehehe..

Sisca L. Andriries said...

Yang paling penting itu klo lagi punya masalah jangan disimpen dalam hati aja, kudu sharing sama orang laen, daripada nantinya numpuk2 terus & jadi beban qta sendiri... malah nanti jadi STRESS sendiri...
Klo uda gitu kan qtanya yg jadi pusing sendiri...

Lia Marpaung said...

kalau kata yuni shara, telah menjadikan problem dan masalah itu sebagai teman dekat[nya]...mungkin ini artinya kita tidak usah takut lagi menghadapi masalah?

yg jelas, keberadaan sahabat dan keluarga sangat membantu saat kita didera masalah. doa dan penghiburan dari mereka yg menjadi kekuatan dan semangat buat kita untuk tetap tegar [kata rossa] hehehe [thanks for being a good friend for me ya joyce...you are one of my circle of good friends!]

tetap percaya bahwa Tuhan yang akan selalu menolong kita....dalam situasi apapun...hugs.