Monday, March 31, 2008

Pilihan

"Hidup itu adalah pilihan, Jo."

Begitu yang dia bilang.
Sementara menurut gue, hidup adalah kewajiban, nah, apa yang hendak kita lakukan di dalam hidup itu sendirilah yang pilihan.

Ngomong2 tentang pilihan, entah setan apa yang hinggap di kepala gue sehingga kemarin sebuah pemikiran yang mengejutkan muncul di kepala gue. Pemikiran tentang apa yang gue pilih. Untuk pertama kalinya (yah, mgkn memang bukan untuk pertama kalinya, tetapi untuk pertama kalinya gue benar2 memikirkan hal ini) gue mempertanyakan pilihan gue sendiri. Biasanya gue meyakini bahwa apa yang gue pilih sudah gue pertimbangkan baik-buruknya, dan gue berani untuk mengambil resiko yang mgkn akan muncul, sehingga gue tidak menyesal. Dan gue selalu menegaskan hal itu sama diri gue sendiri, yaitu bahwa apapun pilihan yang gue ambil, sebisa mgkn gue tidak menyesal.

Sekarang gue bertanya pada diri sendiri apakah pilihan yang sudah gue ambil dan gue jalani ini adalah keputusan yang salah.
Apakah ini keputusan bodoh?
Apakah gue terlalu impulsif saat memutuskan hal itu?
Apakah ini ‘keterlanjuran’, atau memang gue tulus menjalaninya?
Apakah gue bodoh dengan terus menjalaninya sekarang?

Dan banyak pertanyaan2 lain yang bikin gue bingung dan ragu, gamang.

Biasanya dia akan bilang bahwa gue harus yakin tentang apapun, harus percaya bahwa semua itu Tuhan yang menjadikannya dengan baik. Gue ga boleh ragu, at least gue ga boleh memfokuskan diri ama keragu2an gue itu.

Kali ini, untuk pertama kalinya gue merasa sangat lelah. Terus mendukung adalah hal yang gue pilih, gue coba dan mau jalani dengan tulus, positif, tanpa ragu2. Gue juga selalu minta supaya gue dikuatkan untuk terus bisa menguatkan. Namun kali ini, entah kenapa gue merasa sangat lelah dan capek..
Keteguhan gue ada batasnya.
Semangat gue ada batasnya.
Kepositifan gue ada batasnya.
Energi gue ada batasnya.
Gue juga ada capeknya..
Bukan karena gue capek berdiri di sampingnya, melainkan karena apa yang dirasakannya pun gue rasakan.

Semoga ini semua cepat berlalu..
dan kita akhirnya boleh tersenyum dan mendapati bahwa pilihan kita ga salah, walau untuk memastikan itu kita harus melalui banyak rintangan.

No comments: