Friday, July 11, 2008

Identitas

Annie Braddock, si Nanny di film 'The Nanny Diaries', terpaku di kursi saat wawancara kerja, bingung bagaimana menjawab pertanyaan sederhana, "Who is Annie Braddock?" Sampai akhirnya ia keluar ruangan tanpa bisa menjawab.

Krisis identitas?
Bagaimana mungkin seseorang ga tahu siapa dirinya? Apa dan siapa yang dia lihat sebagai gambaran dirinya, apa yang ingin dia raih? Tujuannya?

Sebagian orang akan berpikiran itu tolol, sebagian orang akan setuju bahwa ada masa-masa di kehidupan mereka dimana mereka mengalami hal yang sama. Bukannya ga tahu apa yang sedang dilakukannya, bukannya ga tahu siapa dirinya, bukannya ga tahu apa yang diinginkannya, namun bahwa kadang-kadang mereka kehilangan pegangan, kehilangan arah, kehilangan aktualisasi diri, itu yang terjadi.

Dua pekerjaan terakhir yang gue peroleh, satu gue tinggal dengan walkout, dan satu lainnya di-walkout setelah selesai training hari pertama. Apakah memang kualifikasi gue cuma cukup untuk jenis kerjaan yang seperti itu? Sementara pekerjaan yang gue inginkan dan harapkan bisa gue raih, entah gimana kabarnya sekarang. Dua minggu genap berlalu hari ini, dan tidak ada kabar. Di satu pihak gue harus tetap semangat dan penuh harapan, namun di lain pihak gue begitu down gara-gara dua pekerjaan itu sehingga gue kehilangan semangat dan jadi malas.

Dalam keseharian, gue menikmati hari-hari bebas dimana gue bisa bangun siang, mandi siang, baca buku seharian di kamar sambil muter CD atau nonton televisi, atau browsing internet berjam-jam, memang, gue sungguh-sungguh berada di tengah-tengah comfort zone yang superstagnan, tetapi ada masanya juga gue menjadi begitu bosan dan ingin melakukan sesuatu yang lebih. Bosan tidak melakukan apa-apa, bosan tidak menghasilkan apa-apa.

Dalam rencana hidup jangka panjang, banyak yang ingin diraih. Untuk itu harus ada semangat, optimisme. Namun ada juga masa-masa dimana gue kuatir gue ga bisa meraihnya satu-persatu dalam tenggat waktu tertentu, hingga semangat itu terkulai. Rasa-rasanya seribu mimpi itu angan-angan muluk belaka.

Dalam mencari hiburan dan berbagi kesenangan, biasanya selalu ada tujuan jelas. Mau ke mana, mau ngapain, mau lihat apa, mau lakukan apa, jam berapa. Tetapi ada masa-masa dimana gue begitu galau dan terganggu oleh hal-hal lain, pikiran-pikiran lain daripada menikmati waktu yang sedang dijalani, sehingga semua rencana jadi berantakan, hiburan dan kesenangan pun hilang. Bingung mau ngapain, bingung mau ke mana. Tidak ada keputusan. Keputusan apa? Pilihan pun ga ada. Membuat pilihan pun sulit rasanya. Malas berpikir. Akhirnya semua jadi terasa dipaksakan. Acara jalan-jalan kali ini tidak begitu menyenangkan. Dan kegundahan sana-sini membuat gue jadi kehilangan cara berpikir dewasa, dan jadi kekanak-kanakkan.

Krisis identitas?
Di saat semua orang udah maju, teman-teman udah sukses atau paling tidak sedang menempuh kuliah lanjutan, rencana menikah, udah menikah, apapun itu terserah, gue masih di sini-sini aja. Stagnan. Stuck. Macet. Mandek. Tidak jelas. Tidak jelas mau ngapain, tidak jelas apa tujuan, jangankan jangka panjang, jangka pendek aja ga jelas, tidak jelas apa yang mau diraih, tidak jelas mau lakukan apa, tidak jelas mau membuat pilihan apa, membawa ke tidak jelas mau memutuskan apa...

Dan segalanya menjadi tidak jelas.

2 comments:

Lia Marpaung said...

darlin, tetap sabar yaaa.....di waktu yang tepat, pasti Tuhan akan memberi dirimu pekerjaan, karir, terbaik buatmu...bahkan berkali-kali lipat dari pekerjaan terakhir. Juga lelaki terbaik yang akan menjadi jodoh dan soul-mate lo. Pasti ! Karena Tuhan tidak pernah melupakan kita !

Tetap semangat yaaa darlin...gw yakin pasti banyak yang bisa lo lakukan saat ini....atau justru disaat bebas seperti ini, Tuhan sedang memberi elo kesempatan untuk lebih baik lagi mengenal diri lo sendiri....sebelum IA mengirimkan seseorang yang akan berbagi hari dengan lo...who know's :)

Luv u, girl !

JR said...

Thanks ya Li.. bener2 menguatkan gue. Iya, Dia pasti punya rencana dengan membuat gue menunggu. Dia ga pernah salah menjatuhkan waktu, dan semua dari Dia adalah yang terbaik.

Adalah kebodohan gue sendiri untuk merasa gamang dan ragu, karena dengan begitu gue malah ga percaya Dia.. Padahal Dia begitu setia ama kita.

Tuhan udah mulai menunjukkan karya besarNya lagi ke gue dalam hal kerjaan dan 'seorang teman' :)