Wednesday, August 20, 2008

Ngalor..ngidul..

Tadinya niat mau ganti template, tapi karena belum ketemu yang bagus, jadinya ditunda dulu. Merhatiin gambar fish bowl di atas, jadi inget dulu waktu di kantor lama kalau mau media briefing, pasti salah satu tugas gue adalah bawa-bawa fish bowl untuk tempat kartu nama jurnalis. Hmm, nasib anak bawang.

Heran juga sih, gimana caranya ya ikan-ikan sebanyak itu bisa dijejalin masuk ke satu bowl yang sekecil itu. Diskriminasi banget ga sih jika dibandingkan dengan dua ekor - yup, dua ekor doang - ikan di fish bowl sebelahnya. Tega banget ya mereka berdua. Udah gitu bowlnya lebih besar pula. Sementara temen-temennya yang lain berjejalan fighting for water dan ruang bergerak, kegencet sana-sini, pingsan pun kayaknya ga bisa berbaring (eh, ikan kan ga berbaring, ya.. Kayaknya yang bisa ngalahin adegan itu cuman butir-butir nasi atau cendol dalam gelas, dan lift FE Unpar jam 7.30 pagi.. angkot Kalapa-Dago aja kalah), mereka enak-enakan berdua. Mungkin mereka pacaran. Kalau udah gini, dunia emang serasa milik berdua aja.

Kuku telunjuk kiri gue berdarah. Kayaknya gara-gara bersih-bersih tadi. Ga yakin banget juga sih.. Masa baru sekarang lukanya. Omong-omong bersih-bersih kamar, gue menemukan sesuatu yang melontarkan gue ke masa yang belum terlalu jauh terlampaui. Booklet JakJazz 2007. Dan gue pun tersenyum-senyum sendiri.

Dari kecil dahulu, gue seneng banget sama dua 'wahana' berjudul ayunan dan perosotan. Seinget gue, pertama kali kenalan dengan mereka waktu masih di Tawangmangu dulu, sebelum gue memasuki sekolah. Mainnya di Taman Ria Balekambang seberang rumah. Ketemu lagi waktu di TK. Salah satu penanda adalah copotnya gigi gue untuk pertama kali. Ceritanya main perosotan. Terus kebentur di pipi. Waktu kejadiannya sih ga nangis. Pas pulang, kok kayaknya ada yang salah? "Ma, giginya kok goyang-goyang gini sih?" terus lepas! Baru deh nangis. Hehehe..

Terakhir kalinya gue naik perosotan adalah tahun 2006, di Italia. Waktu mau konser di luar kota. Karena kita nyampenya jauh lebih awal daripada jadwal, kita semua main-main deh di lapangan belakang gedungnya. Kebetulan ada semacam tempat bermain gitu. Ada perosotan.. Hihihihihi.. Sementara yang lainnya ada yang main voli (Ida sampai keseleo dengkul), sepak bola, gue asik menjajal perosotan. Hahahaha..! Ada fotonya di kamera temen gue, lupa gue minta.

Kisah gue dengan ayunan, gue selalu menggenjotnya sampai kayaknya gue mau bikin lingkaran 360 derajat. Hehehe.. Seru aja menantang angin. Kalau ada acara di villanya Ivan, gue ga pernah ketinggalan main ayunan. Baru-baru ini gue menemukan tempat main ayunan yang asik di Jakarta. Moga-moga dalam waktu dekat bisa ke sana lagi.

Gue sakit tenggorokan dan barusan minum obat, jadi ngantuk.

2 comments:

Angsa Liar said...

ga jelas...
postingan ato curhatan?
huahahahahaha...
kangen maen ayunan...

JR said...

adakah postingan yang bukan curhatan..? hehe