Sunday, August 3, 2008

Sebuah renungan di Black Canyon Coffee

Crab croquette dan pinacolada.
Nyangkut di Black Canyon Coffee di kawasan Cipete.
Sendirian.

Bukan itu inti masalahnya sih.
Cuma, sambil memanfaatkan fasilitas wi-fi gratis, gue memilih tempat duduk berbantal empuk di balkon, open air. Jakarta lagi ga terlalu panas, cenderung menyenangkan cuacanya, semalam bahkan sempat hujan. Sayang gue ga bisa menikmati kesempatan yang bener-bener jarang muncul itu. Hujan di bulan Agustus?

Jadi gue sesekali melepas lelah mata dari layar laptop dan memandang jalan raya yang tidak terlalu ramai oleh kendaraan. Memandang lampu-lampu yang tidak seberapa meriah dibandingkan kawasan Sudirman, Thamrin, atau Kuningan, gue sering membiarkan pikiran gue melayang-layang.

Gue seringkali mikir, andaikan gue bisa mengembalikan waktu ke tepat 24 jam yang lalu - sekarang 18.40 - apakah gue akan melakukan hal yang sama lagi? Tentu tidak. Sudah tentu seharusnya tidak. Bahkan kalau keadaan sudah sangat baik, gue akan berusaha lebih keras lagi supaya bisa lebih baik lagi dari yang sudah ada. Jadi, apalagi kalau keadaannya tidak terlalu baik.

Tentu, gue ga boleh menyesal. Akhirnya, alih-alih menyesali hal-hal yang sudah terjadi (ga ada gunanya, cuma bikin tambah bodoh aja, toh memang ga bisa lagi mengulang waktu), gue sekeras mungkin mencoba untuk bersyukur atas apa yang sudah terjadi. Mensyukuri yang indah-indahnya, dan juga menjadikan yang kurang baik sebagai tamparan, batu loncatan, untuk gue boleh belajar melakukan lebih baik lagi lain kali, tidak mengulang kesalahan yang sama.

Toh, bukan tanpa tujuan Tuhan memperkenankan semua perihal terjadi dalam hidup gue. Gue percaya Dia lagi 'mengukir' gue. Bo, ya, yang namanya diukir itu sakit banget lho.. Disayat-sayat, dikupas bagian yang jelek-jeleknya. Jahitan 5 di kepala aja udah bikin gila. Tapi hasilnya? Cantik dan sempurna. Maksudnya bukan jahitannya. Melainkan prakarya Tuhan mengukir gue :)
Cuman gue akuin, gue kadang suka lupa meminta persetujuanNya saat mau melakukan suatu hal.

Cuman penyakit gue akhir-akhir ini sama.. Gue seringkali, sengaja dan tanpa sengaja, menyakiti hati orang-orang di sekeliling gue, yang menyayangi gue, yang gue sayangi. Bego banget gue. Gagal jadi berkat. Kehilangan sayap malaikat.

Yah, lagi-lagi gue mengingatkan diri sendiri untuk senantiasa bersyukur dan meminta pimpinanNya dalam melakukan segala sesuatu. Supaya semuanya baik. Gue yakin Ia akan memampukan gue memperbaiki hal-hal tersebut..

2 comments:

Lia Marpaung said...

i love this writing, joyce....ini hasilmu "ngafe" sendirian di cipete yaaah ??? waaah, musti lebih sering lagi tuuh bu...hehehe....

joyce, numpang nge-wifi gratis di cafe au lait cikini adja yuukkk ??? gue lagi sering kesana tuuh, sekalian nunggu waktu kuliah .... :) ayo janjian !

JR said...

yoi bu, hasil ngelamun ndirian. hehehe.. terdampar puluhan kilometer dari rumah. ga bisa dipungkiri kadang2 ngelamun tuh menghasilkan perenungan yang baik :P

ayo,ayo. gue juga kadang2 ksana. dan ke 'tetangga'nya. bakoel koffie. hehehe.. kapan2 kita janjian nyok..