What next?

Hari ini:
-pergi belanja, liat diskonan di mal
-ke pasar baru, beli bedcover buat ranjang gue di Jakarta (prepare for moving out!)
-beli brokat buat kebaya wisuda ;)

Tadi jam setengah 8 malem sepupu gue telepon, besok pagi gue ditunggu buat final interview di perusahaan media tracker ini. Jam 10. Panik? Yup, soalnya gue udah di Bandung. Jadinya besok pagi gue berangkat jam 6 pagi pake mobil ke Jakarta. Bocoran: interviewnya buat test conversation in English, paling ditanya soal SWOT gue, who am I, apa yg gue punya sehingga mereka mau nerima gue, etc. Denger2 udah 95% diterima..tinggal 5%nya lagi bluffing sama si bos media trackernya. Hurrrrrrraaaaayyyyy! Mulai merambah dunia kerja..

Tapi dengan begitu, goodbye konser2, goodbye yoga, goodbye kehidupan Bandung, goodbye my old life. Gue harus lapor sang konduktor nih.. Tapi gapapa. Gue udah siap! Gue seneng banget! Yay!

Satu lagi yg gue alamin hari ini. Temen gue putus sama cowoknya gara2 masalah konyol yg bahkan ga ada hubungannya dengan mereka! What the heck is this? Cuma gara2 ada missing link -- menyambung sebuah postingan gue di blog yg dulu -- demi menjembatani sebuah hubungan. Apa yang dilakukan dengan niat baik tampaknya tidak ditanggapi. Ada seseorang lagi yang berpikiran sama dengan gue, bahwa sebaiknya memang kami tidak usah ikut campur sejak awal. Tapi apa yang dia alamin lebih buruk daripada gue.. Salah satu (or maybe there's only one?) keuntungan gue adalah karena gue outsider, sementara dia terjebak dalam lingkarannya.

Sedih juga ya..Semua ini terjadi karena kami ingin membina sebuah hubungan baik, ingin beritikad baik, ingin semua senang, ingin supaya orang2 tahu apa yg mereka perlu tahu karena ini demi kebaikan mereka dan ini kepentingan mereka. Ironisnya malah kami yang jadi berkorban perasaan. Sementara yang harusnya berkepentingan malah terkesan ga ingin tahu.

Not fair.